Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Ini Alasan Mengapa Tidak Boleh Berlaku Congkak Kepada Sesama [Daniel 4:37]

Tidak ada manusia yang sempurna, yang memiliki segala-galanya, dan mampu melakukan apa saja. Kecuali 1, yaitu Yesus dalam kodrat kemanusiaanNya.

Bahkan sejak zaman dahulu kala, saat raja Nebukadnezar memimpin kerajaan Babel, kesempurnaan tidak dimilikinya, karena ia memiliki keterbatasan juga. Apa keterbatasan raja Nebukadnezar?. Ia bisa bermimpi, tetapi tidak mampu mengartikan mimpinya. 

Oleh sebab ia bertitah agar semua orang bijaksana datang menghadap kepadanya, dan memberitahukan makna mimpi tersebut. Didapatilah Daniel, yang juga bernama Beltsazar. Yang dapat menjelaskan makna dari mimpi raja Nebukadnezar.

Peringatan terhadap raja Nebukadnezar yang congkak

Makna dari mimpi raja Nebukadnezar adalah akan tiba saatnya ia akan dihalau dari antara manusia. Dan ia akan bertempat tinggal bersama-sama binatang-binatang di padang, sampai kesudahan tujuh masa berlalu. Selain itu, ia juga akan makan rumput dan dibasahi dengan embun dari langit. 

Semua itu akan dialami oleh raja Nebukadnezar sampai ia mengaku bahwa Yang Mahatinggi berkuasa atas kerajaan manusia. Dan bahwa Sorgalah yang mempunyai kekuasaan (Daniel 4:24-26). 

Sambil mengalami masa itu, Daniel menasihati raja Nebukadnezar agar melepaskan dirinya dari dosa. Yakni dengan cara melakukan keadilan dan menunjukkan belas kasihan terhadap orang yang tertindas (Daniel 4:27).

Setelah mengalami itu semua, keluarlah pengakuan dan kesaksian raja Nebukadnezar, dan itulah yang menjadi ayat harian bagi kita hari ini. Ia mengaku bahwa Allah, Raja Sorga, sanggup merendahkan orang-orang yang berlaku congkak. 

Raja Nebukadnezar berhasil diingatkan oleh Tuhan (melalui Daniel), agar ia menyadari keberadaannya sebagai manusia, yang sama dengan manusia lainnya. Sehingga tidak ada manusia yang menindas sesamanya, dan berlaku curang terhadap sesamanya. Ia sadar telah diingatkan dan mendapat peringatan.

Congkak kepada sesama adalah kerugian bagi diri sendiri

Jemaat yang dikasihi Tuhan, renungan hari ini mengarahkan kita untuk melakukan 2 hal, yaitu bersedia diingatkan, dan mengingatkan. 

Kita perlu memberikan diri kita untuk diingatkan oleh orang lain, agar apa yang kita lakukan dan katakan semakin bermanfaat dan berguna bagi sesama. Mengapa harus melalui orang lain?.

Jawab. Sebab kita tidak bisa melihat telinga dan punggung kita sendiri. Kita baru tahu bahwa ada noda di telinga kita, atau kalau ada kertas yang menempel di punggung kita jikalau orang lain mengingatkannya. 

Demikian juga sebaliknya, kita perlu memberikan diri kita untuk mengingatkan orang lain. Jika seseorang berbuat salah dan dosa, sementara kita tidak mengingatkannya sebelum dan setelah kejadian itu, apa kita cukup manusiawi jika kita menyalahkan hingga menghakiminya?. 

Justru kitalah yang salah karena tidak mengingatkannya. Tetapi jika kita telah mengingatkannya sebelum dan sesudah kejadian, tetapi ia masih tetap hidup dalam kesalahan dan dosanya, maka kita berhak meminta pertanggungjawaban darinya, dan kepada kita tidak dituntut lagi pertanggunganjawab karena telah mengingatkannya. 

Mari kita saling mengingatkan dan bersedia untuk diingatkan. Dengan cara tidak berlaku congkak kepada sesama. Sebab congkak akan merugikan diri sendiri. Dan, bagaimana pun kita tidak bisa hidup sendiri. Melainkan saling membutuhkan.

Lampiran nas renungan

Daniel 4 ayat 37; “Jadi sekarang aku, Nebukadnezar, memuji, meninggikan dan memuliakan Raja Sorga, yang segala perbuatan-Nya adalah benar dan jalan-jalan-Nya adalah adil, dan yang sanggup merendahkan mereka yang berlaku congkak.” Amin.

Posting Komentar untuk "Ini Alasan Mengapa Tidak Boleh Berlaku Congkak Kepada Sesama [Daniel 4:37]"