Alasan Melakukan Pekerjaan Baik Tidak Perlu Dibatasi Waktu Dan Tempat [Yohanes 5:17]

Perbuatan baik yang dilakukan seseorang kadang tidak dapat dilihat oleh orang lain sebagai sesuatu yang berguna.Ironinya, sering dibalas dengan yang jahat. Sehingga menimbulkan niat seseorang untuk tidak meneruskan perbuatan baik. Parahnya, berbalik arah melakukan yang tidak benar, sama seperti yang dilakukan oleh orang lain kepadanya. 

a. Latar belakang

Tuhan Yesus juga mengalami hal yang sama dalam perjalananNya ke Yerusalem saat itu. Saat Ia berada di satu tempat yang bernama Betesda, Ia bertemu dengan seseorang yang sudah tiga puluh delapan tahun sakit.

Orang sakit itu sangat berharap mendapat kesembuhan di tempat itu. Ia berbaring ditepi kolam air di Betesda. Karena, ketika kolam air di Betesda itu berguncang saat malaikat turun. Maka siapapun yang pertama masuk ke kolam itu akan sembuh. 

Sementara dia yang sudah lama sakit. Dan tidak pernah sampai ke kolam itu lebih dulu, karena dia tidak mampu bergerak dengan cepat. Sementara orang lain juga sama-sama berjuang untuk masuk. 

Keadaan tersebut membuat dia tidak memperoleh kesembuhan dengan segera. Kecuali mengharapkan ada yang akan menolong, agar ketika kolam air itu berguncang, maka ia bisa langsung masuk.

b. Mujizat Yesus yang disalah artikan  

Saat itu Tuhan Yesus hadir, dan mengetahui apa yang dibutuhkan orang yang lumpuh itu. Maka Yesus dengan kasih dan kuasaNya berkata kepada orang itu, untuk bangkit dan mengangkat tilamnya dari tempat itu. 

Orang sakit itu tanpa banyak tanya menuruti perintah Yesus. Mengingat sesuai dengan kebutuhan dan apa yang ia harapankan, yaitu kehadiran seseorang. Akhirnya apa?. Orang itu langsung sembuh total. 

Tetapi orang Yahudi yang ada di tempat itu menanggapi peristiwa tersebut sebagai sesuatu yang salah. Dengan dalih perbuatan itu dilakukan pada hari Sabat. Hari Sabat adalah hari yang kudus, dimana orang Yahudi tidak dibenarkan melakukan apapun sesuai dengan aturan yang berlaku.

Lalu, Tuhan Yesus menjelaskan bahwa pekerjaan baik itu tidak dibatasi oleh waktu dan tempat. Tuhan Yesus mengatakan bahwa Allah terus bekerja mengatasi segala waktu, maka sebagai anak Allah tentu kita juga ikut melakukan pekerjaan baik. Kapanpun dan dimanapun. 

c. Pentingnya melakukan pekerjaan baik secepat mungkin

Setiap pekerjaan baik pasti memiliki nilai tinggi, dan makna yang berguna bagi diri sendiri atau bagi orang lain. Jadi, memang tidak asal dilakukan. 

Dalam hal ini mari kita ingat perjuangan orang sakit tadi. Ia sudah sekian lama ditepi kolam sendiri, dan tidak bisa berdiri. Namun tetap memiliki perngharapan yang besar bahwa akan ada seseorang yang membantu.

Pada kondisi seperti itu, apakah pantas menunda memberi pertolongan?. Dalam hal peraturan yang melarang mana yang kita pilih, segera melakukan perbuatan baik atau menunggu sampai peraturan mengizinkan?. 

Sesungguhnya hanya orang yang berpikiran kerdil lah yang melarang seseorang untuk berbuat baik. Terlebih untuk menolong orang lain.

- Lampiran ayat renungan

Yohanes 5 ayat 17: "Tetapi Ia berkata kepada mereka: ”Bapa-Ku bekerja sampai sekarang, maka Aku pun bekerja juga.” Amin.

Lokasi:

Berbagi :