Rahasia Orang Percaya Agar Sehati Sepikir Dalam Hidup [Roma 12:16]
Rasul Paulus menasehati jemaat di Roma tentang perlunya melakukan perbuatan kasih kepada sesama. Ia juga menasehati, agar walaupun berasal dari berbeda-beda latar belakang suku bangsa, karunia, status ekonomi, haruslah tetap sehati sepikir.
Artinya tidak boleh ada kesombongan, menganggap diri lebih tinggi, orang lain rendah. Tapi, tetap saling menerima, menghargai dan mengasihi.
Kemudian, janganlah mereka memikirkan perkara-perkara yang tinggi. Tapi, pimikiran mereka harus diarahkan kepada perkara-perkara yang sederhana. Sembari jangan menganggap diri sendiri lebih pandai.
a. Hidup hidup harmonis dan rendah hati
Melalui firman hari ini, kita diingatkan sebagai orang tua. Misalnya dalam hal menasehati anak-anak, tidak boleh hanya dengan perkataan. Tetapi, haruslah disertai dengan perbuatan teladan yang baik.
Sebagai orang percaya, kita juga harus hidup harmonis satu dengan yang lain. Tidak mendambakan hal-hal yang terlalu tinggi untuk dicapai. Melainkan menyesuaikan diri dengan hal-hal yang sifatnya sederhana, serta berhenti menganggap diri sendiri paling bijaksana.
Tentu, semua itu tidak dapat kita lakukan tanpa ada kerendahan hati. Ingat, ketika Tuhan Yesus mencuci kaki para murid-Nya, yang Ia ajarkan kepada kita adalah kasih persaudaraan. Tindakan itu dimaksudkan untuk menunjukkan supaya kita saling mengasihi.
Mengasihi dengan benar itu berarti bersedia membungkuk, untuk melakukan sebuah perbuatan sekalipun yang paling hina. Demi kebaikan satu sama lain.
b. Praktik nyata sehati sepikir dalam hidup
Disebut rendah hati berati kita harus menerima apa adanya, bukan karena ada apanya. Misal mengenai tempat tinggal, jika hanya tersedia yang sederhana maka itulah yang kita diami.
Singkatnya, jika itu memang menjadi bagian kita, jangan menggerutu. Sebab jikalau menggerutu, berarti tidak ada lagi pemikiran yang sama dengan Tuhan dalam hati kita.
Lebih mulia lagi, sekalipun tidak begitu besarnya nilainya, sebaiknya kita tidak malu membagikan apa yang kita miliki kepada sesama. Juga, menerima apa yang diberikan sesama kita bagi kita.
Sebab kita adalah satu anggota "Tubuh Kristus" yang saling bergantung satu sama lain. Sehingga harus bersedia saling membantu. Dengan alasan itulah disebut, janganlah menganggap dirimu sendiri bijak.
Terakhir, fokuslah pada perkara-perkara yang mencerminkan praktik sehati sepikir. Mementingkan kebersamaan hidup (harmonis), serta siap menerima maupun mengembalikan.
- Lampiran nas renungan
Roma 12 ayat 16: "Hendaklah kamu sehati sepikir dalam hidupmu bersama; janganlah kamu memikirkan perkara-perkara yang tinggi, tetapi arahkanlah dirimu kepada perkara-perkara yang sederhana. Janganlah menganggap dirimu pandai!"
Amin.

Posting Komentar untuk "Rahasia Orang Percaya Agar Sehati Sepikir Dalam Hidup [Roma 12:16]"