Awal Mula Sistem Pemerintahan Monarki Dalam Alkitab [1 Samuel 8:4-11]
Samuel adalah seorang nabi dan sekaligus menjadi hakim bagi rakyat Israel. Pada masa Samuel telah tua, orang-orang Israel datang menghadap. Dengan tujuan ingin memiliki raja, untuk memerintah atas mereka layaknya bangsa-bangsa di sekitar mereka.
Satu alasan yang mereka pakai adalah karena anak-anak Samuel sendiri, yang menurut mereka tidak akan mewarisi hidup seperti Samuel. Dengan kata lain, mereka sangat tidak senang bila setelah Samuel tiada, maka anak-anaknya yang memerintah mereka.
Penting Saudara ketahui, kala itu anak-anak Samuel hidup mereka mengejar laba, menerima suap dan memutar balikkan keadilan. Jadi, sangat bertolak belakang dengan cara hidup orang tuannya (nabi Samuel).
a. Anomali permintaan dan fakta
Satu sisi, sesungguhnya bisa diterima alasan mereka untuk menginginkan seorang raja. Atau yang sering disebut dengan sistem pemerintahan Monarki.
Namun di balik itu, justru terlihat jelas bahwa selama ini mereka tidak menganggap hidup dalam perintah-perintah Tuhan. Atau yang terkenal dengan sistem Teokrasi.
Teokrasi berarti sesungguhnya Tuhanlah Raja mereka. Bila pun ada hakim atau nabi, mereka hanya sebagai alat Tuhan dalam melaksanakan apa yang Tuhan kehendaki. Oleh sebab itu Tuhan sedih.
Namun walau demikian, Tuhan mengabulkan apa yang mereka pinta namun sebelumnya Tuhan menjelaskan terlebih dahulu apa konsekuensi dari permintaan mereka.
Bila mereka dipimpin oleh seorang raja, maka mereka harus tunduk pada raja dan bersedia melakukan apa yang dikehendaki raja. Karena sepertinya mereka telah bersedia dengan segala konsekuensi tersebut, sehingga lanjutan kisah ini Tuhan mengurapi Saul sebagai raja mereka.
b. Pemilik sejati masa depan ciptaan
Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan, tidak salah memang bila kita memikirkan masa depan lengkap dengan rencan-rencana yang tersusun rapih. Namun kita harus sadari juga, bahwa pemilik masa depan bukanlah kita, melainkan Tuhan.
Tuhan berkuasa atas masa depan segala ciptaan. Termasuk Anda dan Saya. Maka, sesungguhnya sebelum kita bergelut dalam merencanakan masa depan, alangkah baiknya jika lebih dulu kita menyerahkan apa yang kita rencanakan tersebut kepada Tuhan.
Inti dari renungan hari ini, Jangan kita kerdilkan atau bahkan hilangkan rencanam dan kehendak Tuhan atas masa depan kita dengan mengandalkan pengetahuan dan kemampuan kita.
Namun persiapkanlah dengan sungguh-sungguh dan serahkan segalanya kepada Tuhan. Selanjutnya biarlah Tuhan yang membimbing kita menuju masa depan yang baik. Jikalau Tuhan berkehendak.
Posting Komentar untuk "Awal Mula Sistem Pemerintahan Monarki Dalam Alkitab [1 Samuel 8:4-11]"