Tanda-tanda Orang Yang Tidak Lurus Hatinya Dihadapan Tuhan Ini [Habakuk 2:4]
Selaku pengikut Kristus, sudah selayaknyalah kita hidup dalam iman dan kepercayaan kita kepada-Nya. Apapun yang kita hadapi dalam hidup kita, kita harus senantiasa memegang teguh iman kita kepada Yesus Kristus.
Namun yang menjadi pertanyaan adalah, “Bagaimanakah kita hidup dalam iman di tengah-tengah dunia yang dipenuhi berbagai kejahatan pada saat ini?”.
Hal ini sangatlah penting karena Yesus mengatakan, “Aku berkata kepadamu: Ia akan segera membenarkan mereka. Akan tetapi, jika Anak Manusia itu datang, adakah Ia mendapati iman di bumi?”.
Maka dari itu, dipastikan tanpa iman adalah mustahil untuk menyenangkan hati Allah (Luk. 18:8; Ibr. 11:6). Untuk mempertahankan iman, juga kita harus selalu hidup berlandaskan firman Tuhan karena iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus (Roma 10:17).
Hanya dengan demikianlah maka iman kita semakin dikuatkan dan kita dapat tetap setia kepada Kristus. Kita harus terus menerus mendengarkan, dan melakukan fiirman Tuhan selama kita hidup. Agar kita memperoleh mahkota kehidupan kekal pada saat waktunya tiba.
Selalu pesimis alias tidak percaya kepada Tuhan
Dengan beriman kepada Kristus, maka kita akan memiliki pengharapan dan keyakinan serta relasi dengan Tuhan, yang terus menerus diperbaharui. Serta tidak dapat kita peroleh dari dunia ini.
Dengan itu kita dapat menjalani jalan kehidupan ini dengan pola pikir yang berbeda dengan sebelumnya, dan berbeda dengan dunia ini. Kita akan selalu merasakan kehadiran Allah yang hidup, dan selalu berbicara serta memiliki relasi dengan kita.
Kita akan menyadari siapa kita dalam hidup ini. Kita akan menjadi pribadi yang bertanggungjawab, dan selalu memiliki keputusan yang tepat atas segala persoalan hidup.
Kita juga akan memahami bahwa Allah memanggil kita untuk hidup, berpikir dan memiliki misi Allah yang menjadi tujuan mengapa kita hidup di dunia ini. Dan inilah yang dialami oleh Habakuk setelah ia mengenal Allah melalui panggilannya.
Hidup dan tindakan Habakuk menjadi berubah dari keputusasaan kepada pengharapan kepada Allah, yang selalu setia menolong umat-Nya dari segala tantangan dan kesulitan hidup.
Dengan demikian, tidak lagi menjadi persoalan jikalau anda tengah mengalami sulitnya kehidupan ini. Karena anda akan senantiasa bersukacita di dalam Tuhan.
Selalu komplain kepada Tuhan
Bagaimanakah hidupmu saat ini?. Apakah kamu sedang bersedih, stress, dan berbeban berat karena persolan hidup silih berganti?. Apakah kamu bergumul tentang imanmu saat ini?.
Nabi Habakuk selalu belajar untuk mendengarkan Tuhan, dan tetap memandang kepada Tuhan yang Maha Kuasa. Bukan kepada situasi kondisi yang sedang dihadapinya. Maka benarlah yang dikatakan nas hari ini, bahwa “orang benar akan hidup oleh iman dan percayanya.”
Habakuk sama seperti kita yang juga, pernah komplain kepada Tuhan atas apa yang dialaminya. Namun Allah mengatakan kepadanya untuk mempercayai-Nya dan hidup dalam iman kepada-Nya.
Dengan demikian Habakuk bersukacita dan tetap berdoa dengan berkata, “ALLAH Tuhanku itu kekuatanku: Ia membuat kakiku seperti kaki rusa, Ia membiarkan aku berjejak di bukit-bukitku.” (Habakuk 3:19).
Lampiran ayat renungan
Habakuk 2 ayat 4; “Sesungguhnya, orang yang membusungkan dada, tidak lurus hatinya, tetapi orang yang benar itu akan hidup oleh percayanya.” Amin.
Posting Komentar untuk "Tanda-tanda Orang Yang Tidak Lurus Hatinya Dihadapan Tuhan Ini [Habakuk 2:4]"