Pentingnya Terlibat Langsung Dalam Pembaruan Iman [Yesaya 64:9]
Umat Israel telah berdosa di hadapan Tuhan beurlang-ulang. Mereka tidak setia pada ikatan perjanjian Tuhan dengan leluhur mereka. Dan sejak dahulu dinyatakan melalui nas renungan hari ini tidak seorang pun yang memanggil nama-Nya. Artinya tidak ada lagi yang mengingat perjanjian tersebut.
Akibat dari keberdosaan tersebut, secara tidak langsung mereka menjadi najis di hadapan Tuhan. Sehingga mereka terpisah dari anugerah yang telah dijanjikan-Nya pula.
a. Pengakuan dosa adalah awal dari pertobatan
Yesaya sebagai hamba Tuhan waktu itu mengambil satu tindakan progresif. Yakni mengakui dosa umat-Nya di hadapan Tuhan yang tidak dapat disamakan dengan tuhan mana pun.
Yesaya sengaja melibatkan dirinya dengan dosa-dosa umat-Nya dengan mengatakan, “Kami sekalian seperti seorang najis, kesalehan kami seperti kain kotor, kami sekalian menjadi layu seperti daun, dilenyapkan oleh angin.” Demikianlah dosa membuat manusia hina, kotor, layu, dan sia-sia.
Untuk itu pula, Yesaya berdoa bagi pemulihan bangsa-Nya, sembari mengajak mereka untuk mengingat Tuhan yang Maha Dahsyat, yang telah memimpin sejarah perjalanan bangsa Israel.
Selain itu, mereka juga diajak untuk merendahkan diri. Berdasarkan metode ini, Yesaya yakin bahwa Tuhan akan segera memulihkan keadaan umat-Nya, yang sedang menderita dalam pembuangan di Babel.
b. Proses pembaruan iman
Penting diketahui sebelumnya. Pengenalan dan persekutuan dengan Tuhan akan memberikan kepekaan rohani bagi kita, sehingga dapat meyakini rencana dan tindakan Tuhan dalam dunia pasti nyata.
Kita sebagai umat tebusan-Nya tidak terlepas dari dosa. Tetapi jika menyadari dosa yang telah kita lakukan, serta insaf akan dosa tersebut, merupakan bukti bahwa kita adalah milik-Nya.
Ketika kita tidak lagi melihat diri kita memiliki kelayakan, sehingga Tuhan harus bertindak karena kita. Sembari mengakui hanya oleh karena kebaikan-Nya, maka kita bisa datang kepada-Nya dan mengajukan permohonan.
Maka, se-murka apa pun Tuhan terhadap dosa, tidak selamanya Ia mengabaikan umat pilihan-Nya. Dan tidak pernah menolak siapa saja yang datang kepada-Nya. Termasuk pendosa yang mau bertobat.
Ia tetap membuka hati-Nya, menyambut dan memulihkan orang yang bertobat. Sebab hanya Dia yang sanggup memulihkan segala sesuatu menjadi baru.
Ia tidak pernah meninggalkan kita, karena Ia rindu agar setiap pengalaman hidup kita, membentuk kita menjadi semakin serupa dengan Kristus.
c. Lampiran ayat renungan
Tertulis dalam kitab yesaya 64:9 mengatakan;
“Ya Tuhan, janganlah murka amat sangat dan janganlah mengingat-ingat dosa untuk seterusnya! Sesungguhnya, pandanglah kiranya, kami sekalian adalah umat-Mu.” Amin.
Posting Komentar untuk "Pentingnya Terlibat Langsung Dalam Pembaruan Iman [Yesaya 64:9]"