Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cara Unik Mengasihi Sesama Sebagaimana Yang Dikehendaki Tuhan Yesus [Markus 12:33]

Seorang ahli Taurat datang kepada Yesus dan bertanya kepada-Nya tentang Hukum yang terutama dan paling penting. Setelah Yesus memberikan jawaban, dia juga setuju. Bahwa memang mengasihi Allah dan sesama jauh lebih utama, dari pada semua korban bakaran dan korban sembelihan. 

Poin pertama yang dapat kita ambil dari narasi diatas, adalah manusia selalu ingin mengetahui apa yang dapat mereka lakukan dan apa yang tidak. Dengan batasan-batasan yang spesifik.

Hampir semua orang ingin mengetahui hal tersebut untuk tahu seberapa jauh mereka boleh mendekati batas larangan tanpa menimbulkan masalah. 

Ironinya, hampir semua pula setuju bahwa hanya anak-anaklah yang lebih patuh pada batasan-batasan, atau larangan yang dibuat. Sementara orang dewasa justru sering melanggar dengan berbagai alasan.

a. Mengasihi diri sendiri berarti tidak berbuat dosa lagi

Kita sering terjerumus dan terkungkung dalam lingkaran dosa, penyesalan, dan kembali melakukan dosa. Betapa sering kita mengalami proses menyesal atas dosa kita, kemudian memohon pengampunan serta berjanji untuk hidup lebih baik. Namun dalam waktu singkat kita sering sudah kembali lagi melakukan pelanggaran. 

Walaupun Allah baik, penuh kasih, serta berkali-kali mau mengampuni ketika kita bertobat. Pada dsarnya Allah tidak menginginkan kita tetap terkungkung dalam lingkaran dosa. Melainkan ingin memerdekakan kita. 

Sejalan dengan hal tersebut, daripada fokus membicarakan sekumpulan aturan dan hukum, tentang yang boleh dan yang tidak. Melalui nas hari ini Tuhan Yesus menyimpulkan semua perintah Allah dalam dua hukum yang terbesar dan terutama. Yaitu mengasihi Allah dan sesama seperti diri sendiri dengan segenap hati, pengertian, dan kekuatan.

b. Ragam makna mengasihi dan penerapannya

Mengasihi berarti melakukan segala sesuatu yang tidak mendukakan hati Tuhan dan sesama. Itu berarti melayani Tuhan dan sesama dengan semaksimal mungkin. 

Mengasihi berarti pula menaati apapun yang diperintahkan Tuhan untuk dilakukan, mempercayai apapun yang dikatakan-Nya dan tidak melakukan apa yang tidak diperintahkan-Nya. 

Mengasihi juga berarti menunjukkan kasih karunia, dan kebaikan kepada sesama seperti yang diteladankan Allah. 

Mengasihi berarti melakukan segala sesuatu yang dapat menolong sesama dengan sebaik mungkin di dalam Kristus. Di samping itu, mengasihi berarti juga memberitakan kabar baik kepada setiap orang yang berjumpa dengan kita dan tidak merendahkan Tuhan dan sesama dengan jalan apapun. 

Mengasihi berarti selalu ingin membangun orang lain dan bukan menjatuhkannya. Lebih daripada itu, mengasihi berarti meninggalkan dosa dan membangun relasi yang baik dengan Tuhan dan sesama, mendengarkan Allah dan mau mendengarkan sesama. 

Dan untuk melakukan semua itu, penuhilah hatimu dengan firman-Nya. Maka Tuhan akan memenuhimu dengan hati yang mengasihi. Ketika hati kita dipenuhi kasih-Nya, maka kita akan dapat menunjukkan dan melakukan kasih kepada Tuhan dan sesama.

c. Lampiran ayat renungan

Markus 12:33; “Memang mengasihi Dia dengan segenap hati dan dengan segenap pengertian dan dengan segenap kekuatan, dan juga mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri adalah jauh lebih utama dari pada semua korban bakaran dan korban sembelihan.”

Amin.

Posting Komentar untuk "Cara Unik Mengasihi Sesama Sebagaimana Yang Dikehendaki Tuhan Yesus [Markus 12:33]"