Tata Cara Penyembahan Tuhan Allah Yang Benar Dan Tepat [Yohannes 4:24]
Pertemuan Tuhan Yesus dengan perempuan Samaria membongkar konsepsi yang salah tentang penyembahan. Khususnya mengenai tempat beribadah, dan kepada siapa ibadah itu dilakukan.
Pada dasarnya mengenai tempat peribadatan, baik orang Samaria maupun orang Israel memiliki pandangan yang sama. Yaitu ibadah harus dilakukan di satu tempat khusus yang sudah ditetapkan oleh para imam.
Sedangkan perbedaannya, orang Samaria menyembah yang tidak mereka kenal. Hal ini disebabkan oleh kesalahan nenek moyang mereka, yang mencampuradukkan penyembahan kepada dewa-dewi dan Allah. Sebagai akibat dari kawin campur dengan orang asing (bangsa lain).
a. Koreksi Yesus mengenai tempat penyembahan
Tuhan Yesus menyatakan bahwa penyembahan kepada Allah tidak dibatasi oleh tempat. Allah adalah Roh. Sebab itu keberadaan-Nya tidak terbatas di satu tempat tertentu saja. Sebab Allah dapat ditemui umat-Nya di mana saja dan kapan saja.
Hal terpenting yang perlu diketahui adalah bagaimana cara kita menyembah Dia. Seharusnya, karena Allah adalah Roh, maka orang harus menyembah Dia dalam Roh dan kebenaran. Jadi, tidak mempermasalahkan tempat sebagai acuan utama.
Pernyataan tersebut disampaikan Yesus, karena orang yang dilahirkan dari roh yang dapat menyembah Dia di dalam roh. Hanya orang yang percaya penyataan Allah di dalam Yesus, yang dapat dibebaskan dari dosa dan menyembah Allah dalam kebenaran.
Maka dari itu, perkataan Yesus ini sekaligus meluruskan pandangan orang Yahudi. Yang memahami bahwa Allah hanya hadir di kota suci Yerusalem. Atau pemahaman orang Samaria, yaitu di bukit Gerizim.
b. Ibadah yang sejati orang Kristen
Pada saat ini banyak juga orang yang beribadah dalam ketidaklayakan, kesalahan, dan mengutamakan hal-hal yang bersifat eksternal. Dengan kata lain bukan fokus pada hal-hal substansial dari ibadah.
Memang tidak salah untuk mengusahakan terciptanya suasana ibadah seperti tempat yang nyaman, liturgi yang menggugah, atau paduan suara yang merdu, dan pakaian yang megah. Tetapi hal itu bukan yang utama.
Ibadah yang sejati adalah persekutuan manusia seutuhnya dengan Tuhan, dalam segenap kemuliaan dan kebenaran-Nya. Jadi, ibadah bukanlah satu mekanis maupun ritual belaka. Melainkan hasil karya Roh Kudus di dalam hidup orang beriman.
Alamat penyembahan yang benar adalah Tuhan Yesus. Sebab kehadiranNya begitu nyata bersama-sama dengan kita, tanpa ada batasan ruang dan waktu. Sebab itu, jadikanlah ibadah kita kepada-Nya bukan hanya ketika di gereja pada setiap hari Minggu.
Tapi, jadikanlah ibadah di kehidupan sehari-hari. Tanpa mengenal batas waktu dan tempat. Bersama melakukan kehendakNya dalam relasi dengan sesama. Amin.
c. Lampiran nas renungan
Yohannes 4:24; “Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran.” Amin
Posting Komentar untuk "Tata Cara Penyembahan Tuhan Allah Yang Benar Dan Tepat [Yohannes 4:24]"