Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Jangan Harap Dibenarkan Oleh Karena Hanya Melakukan Hukum Taurat [Roma 3:20]


Saat ini beberapa perusahaan menetapkan sistem penilaian kinerja pegawai. Dengan dasar itu memungkinkan seseorang mendapat apresiasi dari perusahaan tempat ia bekerja. Dalam bentuk bonus, insentif atau tunjangan kerja lainnya.

Sistem seperti itu akan membentuk semangat etos kerja seseorang. Sehingga tidak mengherankan setiap pekerja/pegawai akan terpacu untuk melakukan hal-hal yang baik sehubungan dengan kinerjanya. Karena setiap apapun yang dilakukan akan memperoleh apresisasi dari perusahaan/kantor tempat ia bekerja.

a. Latar belakang pemahaman Yahudi

Pembaca Gembala Umat yang dikasihi oleh Tuhan. Hal yang sama juga berlaku dalam komunitas jemaat yang ada di Roma mula-mula. Yang terdiri dari 2 golongan. Yaitu Yahudi dan non Yahudi. 

Lalu faktanya adalah bahwa umat Yahudi yang patuh dan taat kepada Taurat. Melakukan dan melaksanakan Taurat dengan baik. Serta hidup berdampingan dengan sesama dalam koridor peraturan Taurat. Sehingga mereka berpikir bahwa dengan kinerja yang mereka lakukan seperti itu, maka mereka dapat dikategorikan sebagai orang yang diselamatkan.

Tambahan tentang pemahaman yang keliru tersebut. Ada persepsi seolah-olah dengan melakukan hukum Taurat, maka keselamatan mutlak menjadi hak mereka. Atau dengan bahasa yang lain, sikap dan kepatuhan mereka terhadap Taurat membawa mereka kepada keselamatan. Atau, boleh juga disebut sebagai upah/apresiasi atas hukum Taurat yang telah mereka lakukan.

b. Pemahaman yang benar tentang Hukum Taurat

Sebelumnya silahkan simak nas renungan yang tertulis dalam Roma 3:20. "Sebab tidak seorang pun yang dapat dibenarkan di hadapan Allah oleh karena melakukan hukum Taurat, karena justru oleh hukum Taurat orang mengenal dosa." 

Melalui nas tersebut rasul Paulus ingin meluruskan bahwa keselamatan adalah anugerah dari Tuhan. Keselamatan tidak bisa dibayar dengan kepatuhan dan kesalehan dalam melaksanakan hukum Taurat. Tetapi oleh karena inisiasi Tuhan.  

Artinya, keselamatan itu tidak dapat dibayar, ditebus, diperoleh dengan upaya manusiawi. Kecuali oleh karena kasih karunia dari Allah, yaitu melalui Yesus Kristus. 

Sisi lain dari pada itu, Rasul Paulus tidak mengatakan bahwa hukum Taurat bukanlah hal yang tidak penting. Melainkan menyampaikan bahwa jangan karena telah melaksanakan hukum Taurat, maka seseorang yakin akan mendapat keselamatan. Keselamatan dalam hal ini dapat kita terjemahkan masuk dalam kerajaan sorga.

Dengan menjelaskan hal demikian, Paulus secara tidak langsung ingin mengkritisi pemahaman orang Yahudi yang keliru. Dimana mereka juga mengadakan perbedaan dengan umat non Yahudi yang tidak menjalankan hukum Taurat. Maka mereka tidak selamat. 

Maka dari itu Paulus mengajak orang Yahudi agar kembali pada hakikat keselamatan itu sendiri. Yakni dengan berkata, "oleh hukum Taurat orang dapat mengenal dosa". Makna dari kalimat ini sejatinya adalah untuk menjelaskan apa yang dapat dihasilkan dari hukum Taurat, dan juga apa yang tidak dapat dihasilkan dari hukum Taurat. 

c. Umat Tuhan dibenarkan dan diselamatkan hanya oleh karena kasih karunia

Melalui hukum Taurat kita dapat mengerti bahwa dosa, bukan saja kelakuan-kelakuan yang tidak sesuai dengan sifat Allah. Tetapi dosa, sebagai suatu kuasa. Yang berkuasa menjadikan manusia tidak berjalan dalam kebenaran Tuhan. Maka manusia membutuhkan anugerah Tuhan untuk melawan dosa tersebut, agar memperoleh keselamatan.

Melalui nas hari ini, kita semakin di ingatkan bahwa tidak selayaknya mengandalkan dan menjual perbuatan-perbuatan baik untuk mendapatkan keselamatan. Karena keselamatan itu bukan karena perbuatan kita, tetapi karena anugerah Tuhan. 

Maka jangan mengandalkan kekuatan dan kemampuan kita, tapi andalkanlah anugerah Tuhan untuk melakukan kebenaran dan untuk memperoleh keselamatan. Amin.

Posting Komentar untuk "Jangan Harap Dibenarkan Oleh Karena Hanya Melakukan Hukum Taurat [Roma 3:20]"