Makna Perjamuan di Gunung Sion Yang Sesungguhnya [Yesaya 25:6-9]
Nabi Yesaya menubuatkan tentang hukuman yang akan diterima Yehuda. Pula memberitakan bahwa tidak sampai selama-lamanya penghukuman itu terjadi atas mereka. Namun akan ada satu masa bahwa Tuhan akan menyelamatkan.
Mengapa Yehuda/Israel menerima hukuman?. Jawabnya karena umat pilihan Allah itu sungguh sangat membuat hati Tuhan berduka, yaitu karena pebuatan-perbuatan mereka yang sangat jahat.
Mereka menyembah berhala yang disembah oleh bangsa lain. Mereka bertindak tidak adil dengan menindas yang lemah. Oleh sebab itu, selayaknya mereka harus menerima hukuman atas perbuatan mereka yang melanggar perintah Tuhan.
Akan tetapi, pada bagian perikop ini secara khusus Tuhan menyatakan akan menyediakan perjamuan yang sangat enak di gunung Sion. Bukan saja hanya perjamuan, namun Tuhan juga meniadakan perkabungan oleh karena kematian. Dengan kata lain maut akan ditiadakan, air mata dihapuskan, aib dijauhkan.
Dengan demikian nyatalah kelak Allah adalah Juru Selamat yang dinanti-nantikan oleh bangsa Israel Yehuda.
Sion dalam hal ini menjadi satu tempat yang sangat penting bagi Israel, karena di sanalah bait Allah didirikan, dan setiap tahun mereka akan kembali ke sana. Sion juga bukan saja tempat menunjukkan identitas merka, namun termasuk menjadi kebanggaan mereka.
Namun apa daya, oleh karena dosa-dosa mereka, Sion menjadi terhina, diruntuhkan dan tidak berharga lagi. Sempat dibangun kembali, namun tidak berselang lama diruntuhkan kembali untuk yang kedua kali.
a. Beda Sion lama dan Sion baru
Walaupun Sion telah runtuh, akan tetapi firman Tuhan kekal tidak pernah berubah. Apa yang dikatakan pada perikop ini sesungguhnya pasti dan nyata. Sion yang diberitakan bukanlah Sion yang bangsa Israel miliki pada masa itu.
Tuhan Yesus berkata bahwa akan ada saatnya orang akan menyembah Bapa bukan di Yerusalem, namun menyembah Dia dalam Roh dan kebenaran (Bnd. Yohannes 4: 21-24). Jadi, Sion bukan tempat penting dalam menyembah Tuhan, melainkan sesungguhnya adalah tempat menyembah dalam Roh dan kebenaran.
Saat merayakan Paskah nyatalah bahwa Allah sudah sungguh-sungguh dekat kepada kita. Khususnya yang percaya kepadaNya dengan sungguh-sungguh. Segala belenggu telah diputuskan, sehingga kita menjadi bebas. Dosa tidak lagi berkuasa, dan di dalam Yesus kita telah dibenarkan.
Sion yang demikianlah yang dimaksud oleh Allah. Yaitu kita yang telah diselamatkan dan dibenarkan, sehingga kita akan hidup di dalam Roh dan kebenaran.
b. Makna perjamuan di gunung Sion
Perjamuan yang dimaksudkan di dalam perikop ini adalah perjaman keselamatan dari Tuhan di dalam Yesus Kristus. PERTAMA, perjamuan dengan makanan dan minuman, Tuhan menyediakan apa yang terbaik untuk kebutuhan jasmani kita.
KEDUA, ditadakannya perkabungan, bahwa di dalam Yesus ada pengharapan akan hidup yang kekal, itu sebabnya orang percaya tidak lagi takut pada maut dan kematian. Ketiga: aib dijauhkan, di dalam Yesus kita telah didamaikan dengan Allah. Disebutlah kita sebagai anak-anak Allah.
Seperti inilah renungan paskah. Bahwa paskah membuat kita untuk tidak khawatir akan kebutuhan hidup. Sbab Tuhan telah sediakan segala sesuatu yang kita butuhkan.
Paskah juga memperteguh pengharapan kita pada Sang Pemberi Hidup. Sehingga tidak perlu takut pada hukuman, penderitaan bahkan kematian.
Pula, Paskah menjadikan kita layak disebut sebagai anak-anak Allah. Sebab Tuhan Yesus telah menang. Naik ke sorga dan duduk disebelah kanan tahta Allah Bapa. Marilah bersorak-sorai dan bergembir.
Posting Komentar untuk "Makna Perjamuan di Gunung Sion Yang Sesungguhnya [Yesaya 25:6-9]"