Asal Usul Hari Sabat Dan Eksistensinya Masa Kini [Markus 2:27]
Dasar renungan hari ini terambil dari Injil Markus 2:27 berkata: “Lalu kata Yesus kepada mereka: ”Hari Sabat diadakan untuk manusia dan bukan manusia untuk hari Sabat,”
Perhatikan pengulangan kalimat dengan cara memindah posisi kata pada ayat tersebut. Kata yang dipindah adalah sabat dan manusia. Mengapa hal itu dilakukan?. Simak penjelasan dari tim Gembala Umat berikut ini.
Orang Farisi membuat hari Sabat menjadi belenggu untuk membatasi ruang gerak umat Tuhan mula-mula. Sebab itu, Tuhan Yesus menunjukkan bahwa Sabat merupakan karunia Tuhan bagi manusia. Yang dirancang sebagai hari istirahat dan hari ibadah. Dengan kata lain Sabat diadakan untuk manusia. Bukan manusia untuk Sabat.
Namun dibalik pernyataan tersebut, bukan berarti Tuhan Yesus ingin meniadakan Hukum Taurat. Dan tidak ingin mengajak para murid-Nya melawan hukum Sabat. Akan tetapi Yesus ingin menjadikan karya-Nya sebagai bukti bahwa Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat.
Pada satu peristiwa makan di ladang gandum, dan penyembuhan orang yang tangannya sakit sebelah, Yesus secara tidak langsung mengembalikan arti Sabat yang sesungguhnya. Sabat yang diajarkan Tuhan Yesus adalah:
- Mendatangkan berkat. Bukan sebaliknya menjadikan belenggu.
- Sabat menjadikan manusia semakin menyadari hakikat diri, dan memahami bahwa Tuhan adalah yang Empunya hari Sabat.
Sebagaimana Tuhan istirahat setelah Ia menciptakan langit dan bumi beserta seluruh isinya selama enam hari. Dia beristrahat pada hari ketujuh. Ini menyatakan bahwa semua orang yang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus.
Setelah hari Senin sampai hari Sabtu bekerja, maka perlu jugalah beristrahat pada hari ketujuh. Istirahat dengan kerendahan hati serta bersyukur kepada Tuhan, karena telah memberikan keselamatan jasmani dan rohani.
Yesus adalah Tuhan atas hari Sabat. Maksud Sabat adalah agar manusia beroleh hubungan intim dengan TUHAN yang telah dipulihkan Yesus melalui kematian dan kebangkitan-Nya.
Maka Sabat bukan hanya satu hari dalam setiap Minggu. Tetapi setiap hari dimana adalah kesempatan yang diberikan Tuhan bagi kita untuk berelasi lebih intim dengan TUHAN.
Saat dimana kita mensyukuri karya Kristus di sepanjang hidup kita. Setelah Tuhan memberkati kita, kita dengan rendah hati dan tulus hati berbagi berkat bagi sesama untuk kemuliaan nama Tuhan Yesus Kristus. Amin.
Posting Komentar untuk "Asal Usul Hari Sabat Dan Eksistensinya Masa Kini [Markus 2:27]"