Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Dosa Membeci Saudara [Imamat 19:17]

Allah yang telah memilih bangsa Israel menjadi umatNya, oleh sebab itu selalu memberi perhatian dan arahan kepada bangsa itu. Bahkan tentang hal-hal kecil sekalipun.

Dalam perjalanan dari Mesir ke Kanaan, Allah selalu menyampaikan ajaran dan perintahNya melalui Musa. Musa yang tampil sebagai pemimpin bangsa itu telah dipakai Tuhan untuk menerima titahNya dan menyampaikannya kepada bangsa itu. Ini lah bukti bahwa Israel adalah bangsa yang khusus bagi Allah.

1. Hidup kudus tanpa dosa

Dalam titah yang disampaikan kepada bangsa Israel, Allah menginginkan agar umat Israel hidup berbeda dari bangsa-bangsa yang lain. Sesuai dengan firman Tuhan hari ini, Allah menginginkan bangsa Israel hidup dalam kekudusan. 

Hidup dalam kekudusan bukanlah semata-mata mengenai hidup peribadatan atau dalam kaitannya dengan ritus keberagamaan, tetapi harus ditunjukkan dalam seluruh aspek kehidupan, sehingga nyata identitas kita sebagai umatNya.

Umat yang dikuduskan Allah tidak akan membenci saudaranya, baik itu secara terbuka atau secara tertutup. Jikalau saudara kita melakukan sesuatu yang tidak baik atau tidak benar, bahkan jika dia melakukan sesuatu yang menyakiti hati kita maka kita harus menegornya. 

Dengan menegor dia maka kita melakukan perbuatan baik agar dia menyadari kesalahannya dan bahkan tidak hidup dalam kejahatan itu terus menerus. Ketika kita melakukannya dengan baik, maka kita sudah menjalankan perintah Tuhan dan kita tidak jatuh ke dalam dosa. 

Tetapi dibalik itu, kita bisa saja masuk ke dalam dosa ketika kita membencinya, atau membalas kejahatan kepadanya. Tanpa ada upaya untuk berbaikan dengan dia. 

Allah telah mengangkat kita menjadi umatNya dan menguduskan kita melalui darah Kristus. Untuk itu kita harus menjalani hidup ini dalam kekudusan dengan menjaga status sebagai anak Allah sambil melakukan hal yang baik dan berkenan kepadaNya. 

Ini adalah panggilan kita, sehingga kita dapat menunjukkan jati diri kita secara nyata dalam hidup di dunia ini. 

2. Perintah Tuhan terkait dengan saudara

Nas renungan hari sebenarnya terambil dari kitab Imamat 19:17; "Janganlah engkau membenci saudaramu di dalam hatimu, tetapi engkau harus berterus terang menegor orang sesamamu dan janganlah engkau mendatangkan dosa kepada dirimu karena dia."

Dalam ayat tersebut jelas 2 kali kata larangan, yaitu: Jangan. Jangan dalam hal ini berarti tidak ada pengecualian dengan alasan apapun. Mengapa?, karena sifatnya wajib dan berlaku secara universal.

Walau demikian, sembari melakukan larangan Allah juga memberi sebuah solusi yaitu terus terang. Alias tidak menutup nutupi sebuah kesalahan, melaikan melakukan tegoran secara langsung kepada orang yang bersangkutan.

Dengan demikian Anda tidak berdosa dan tidak menyakiti orang lain. Sebab semua yang Anda lakukan adalah demi kebaikan bersama, serta untuk kemulian nama Tuhan.

Terakhir, melalui nas renungan hari ini kita diajak untuk berdamai dengan sesama yang pernah menyakiti hati kita. Melupakan dan memaafkan kesalahannya, serta membangun komunikasi yang baru lagi dengan dia. 

Membenci saudara adalah dosa. Tetapi memberi teguran tidak. Untuk itu sekalipun saudara Anda melakukan kesalahan yang banyak kepada Anda, sesekali jangan membenci dia. Sebab Anda adalah salah satu orang yang di utus oleh Tuhan untuk mengoreksi dan memperbaiki kesalahannya. Tuhan memberkati.

Posting Komentar untuk " Dosa Membeci Saudara [Imamat 19:17]"