Okultisme Ditinjau Dari Perspektif Iman Kristen [Part 1 of 2]
Okultisme secara umum adalah kepercayaan seseorang yang diwujudnyatakan dalam praktik kehidupan sehari-hari terhadap kekuatan-kekuatan supranatural dan gaib, yang diperoleh diluar dari kuasa Tuhan Yang Maha Esa. Seperti ilmu sihir, perdukunan dan penyembahan patung-patung atau berhala.
Sedangkan dalam perspektif Kristen, okultisme adalah keterlibatan seseorang baik dalam hal praktik maupun pemikiran terhadap hal-hal yang berasal dari roh-roh jahat secara rahasia, dan misterius seperti ilmu tenung, sihir, dan santet.
Peran gereja dan dasar Alkitab
Tidak dipungkiri walau saat ini zaman sudah berubah dan mengarah pada teknologi digital, dimana hal-hal yang dahulu dianggap konvensional lambat laun telah ketinggalan zaman. Misalnya tentang alat tulis. Dahulu adalah mengandalkan kertas dan pulpen. Tetapi saat ini mayoritas kegiatan tulis menulis telah menggunakan komputer. Hal itu sepertinya tidak terjadi dengan okultisme.
Diakui atau tidak praktik okultisme tetap ada saat ini, oleh berbagai lapisan masyarakat. Mulai dari kelas ekonomi rendah hingga atas, mulai dari pekerja kasar hingga pejabat teras, dan mulai dari yang tidak pernah mengecam pendidikan hingga orang-orang yang terpelajar. Lalu pertanyaan, apakah gereja tetap tinggal diam?.
Alkitab mengajar agar orang-orang percaya ambil bagian dalam pemberantasan okultisme. Sebab praktis ini jelas bertentangan dengan apa yang diteladankan oleh Yesus Kristus. Dan dapat membuat masyarakat jatuh dalam dosa, dan kematian. Terlebih bagi yang mengaku telah menjadi Kristen, tentu praktik okultisme adalah sebuah penyangkalan terbesar terhadap Aklitab.
Daftar ayat-ayat Alkitab yang berkaitan okultisme adalah sebagai berikut:
- Tindakan pelayanan Yesus tertulis dalam Injil Markus 3:15; Markus 16:17 dan Matius 12:22
- Jesus memberi otoritas bagi orang percaya untuk melakukan pelayanan yang sama. tertulis dalam Injil Markus 6:6-13; Lukas 9:1; Kisah 16:16-32; Efesus 1:16-23; Efesus 6:10-20; 1 Petrus 5:8-9 dan Yakaria 4:7
Poin kedua tertulis otoritas, maksudnya adalah diberi kuasa untuk mengusir setan, menolak roh-roh jahat, santet dan mantra. Jadi, jikalau ada seseorang yang mampu melakukan hal yang sama dengan Yesus sebagai mana tertulis dalam Alkitab, hal itu bukan karena ia memiliki talenta atau karunia.
Jadi, sesungguhnya orang Kristen telah diberi kuasa. Akan tetapi yang menjadi permasalahan sejauh mana orang tersebut dapat menggunakan kuasa tersebut sesuai dengan kehendak Allah. Dengan kata lain apakah memenuhi syarat atau tidak?, apakah diperdalam atau tidak. Dan tentunya masih banyak persiapan yang lain agar seseorang mampu mengambil pelayanan dalam hal okultisme.
Paradigma jemaat dan dampak yang sebenarnya
Dunia jasmani tempat manusia melakukan aktivitas beserta ciptaan-ciptaan lain diyakini dihuni juga oleh mahluk-mahluk yang tidak kasat mata. Mengenai hal itu juga dapat kita baca dalam kitab 1 Korintus 2:9; Ibrani 4:13 dan Efesus 4:8. Yang berkaitan dengan itu pula, yakni tentang roh-roh jahat dapat kita baca dalam Injil Matius 12:24-30; Injil Lukas 11:14-35 dan Surat Paulus ke jemaat Efesus pasal 6 ayat 11-12.
Namun demikian walau banyak ayat-ayat Alkitab yang menyatakan bahwa okultisme dilarang, masih banyak orang percaya melakukan praktik okultisme. Dengan alasan untuk balas dendam, penglaris usaha. mencapai jabatan tertentu, dan ironinya ada pula yang menjadi praktisi alias dukun.
Dampak sebenarnya terhadap orang terlibat dalam praktik okultisme ada 2, yaitu:
1. Kebahagiaan yang semu dan konsekuensi langsung
Pada awalnya ia mungkin saja merasakan manfaat dari apa yang dipercayainya, walau sebenarnya hal itu semu. Alias tidak benar-benar membawa kebahagiaan sejati. Karena tidak jarang praktik okultisme meminta tumbal. Sebagaimana tertulis dalam Alkitab, berikut:
- 2 Raja-raja 17:17
- 2 Raja-raja 23:10
- Imamat 18:21
- Imamat 20:2
- Ulangan 12:31
- Ulangan 18:10
- Ulangan 106:38-38
- Yeremia 16:21
- Yeremia 32:35
Dari ayat-ayat Alkitab diatas jelas disebutkan bahwa ada peran mahluk tak kasat mata, yaitu berupa dewa dan patung-patungnya yang telah didiami oleh roh-roh jahat. Lalu meminta persembahan dari mereka yang mempercayainya. Berupa kurban anak-anak laki-laki atau perempuan yang dibakar.
Jadi, bukan hal yang baru kalau praktik okultisme saat ini pun meminta tumbal. Sebab hal itu adalah sebuah konsekuensi yang harus ditepati sebagai bagian dari perjanjian, atau konsekuensi yang harus diterima. Seperti yang tertulis dalam ayat-ayat Alkitab tersebut diatas.
2. Kematian tragis dan kesengsaraan pada generasi
Sebelum kematian seseorang yang terlibat dalam praktik okultisme pada umumnya sakit-sakitan lebih dahulu. Tidak hanya dalam hitungan hari, atau bulan akan tetapi bisa sampai beberapa tahun. Pun proses kematiannya tidak jarang mengalami hal-hal tragis. Seperti tidak makan berhari-hari, nafas sudah berhenti tapi jantung berdetak dan lain sebagainya.
Tidak hanya itu, praktis okultisme juga sering menuntut agar diwariskan kepada anak cucu. Dengan kata lain agar roh-roh jahat yang bersemayam dalam orang yang mati pindah kepada tubuh yang masih hidup. Yaitu keturunan dari orang yang sebelumnya melakukan okultisme.
Dalam hal ini Saya ajak Saudara untuk melakukan study banding. Yaitu melalui kitab 1 Samuel 16:14-23. Disana disebut bahwa Tuhan mengirim roh jahat untuk menyiksa raja Saul. Dengan kata lain hal itu direncanakan dan dilaksanakan oleh Tuhan sebagai hukuman atas Saul, orang yang dahulu Ia kasihi.
Lalu pertanyaan, bagaimana jika yang berencana itu adalah atas dasar kemauan roh-roh jahat itu sendiri?. Bukankah dampak kesakitannya jauh melebihi apa yang dialami oleh Saul?. Jawabnya tentu. Selain kematian yang tragis sebagaimana ketika Yesus menyembuhkan orang kerasukan roh-roh jahat dalam Injil Markus 5:1-20 dan Lukas 8:26-39. Juga hidup sengsara bagi keturunannya. Antara lain sakit berkepanjangan, mati muda, keluarga tidak harmonis dan lain sebagainya.
Tanda awal kuasa gelap dan cara pengobatan
Tanda awal bahwa dalam diri seseorang terdapat kuasa gelap, antara lain:
1. Mengalami sakit non medis dan non psikis
Artinya setelah dilakukan beberapa kali diagnosa dengan cara medis maupun telah konsultasi dengan psikiater, ternyata tetap tidak diketahui apa penyakit yang diderita. Mengapa demikian?. Karena hal-hal yang berkaitan dengan supranatural tidak tergolong dalam metode pengobatan medis dan psikis.
2. Tidak nyaman mendengar lagu-lagu rohani
Lagu rohani memiliki kuasa untuk mengganggu hadirat roh jahat dalam diri seseorang. Sebab dengan mendengarkan lagu rohani saja maka Roh Kudus yang awalnya menjauh kembali hadir dalam diri orang tersebut. Dengan demikian posisi roh jahat menjadi terusik, dan orang tersebut menjadi tidak nyaman.
3. Meninggal dengan posisi mulut terbuka
Walau tidak berlaku mutlak, tetapi pada umumnya apabila seorang telah menderita sakit yang cukup lala, lalu meninggal dengan posisi mulut terbuka. Maka hal itu kemungkinan besar pertanda bahwa ada sesuatu dalam tubuhnya yang perlu dikeluarkan. Misalnya susuk atau jimat.
Upaya pengobatan atau pelepasan bagi orang yang terlibat dengan okultisme adalah dengan cara pendekatan Psycho Delivence Spiritual Intervention. Artinya tindakan pembebasan psikis dengan cara intervensi spiritual. Program ini diperkenalkan oleh seorang pendeta GKPS sekaligus dosen tetap di STT Abdi Sabda, Medan. Bernama Jaharianson Saragih Sumbayak,S,Th, M.Sc, Ph.D.
Adapun proses pelepasan pada pasien selalu dilakukan bersama team dengan beberapa tahap tindakan. Antara lain dengan melakukan tes okultis, lalu menyanyikan lagu-lagu rohani sambil berdoa. Sampai roh-roh jahat dalam orang tersebut benar-benar pergi.
Posting Komentar untuk "Okultisme Ditinjau Dari Perspektif Iman Kristen [Part 1 of 2]"