Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sebab Akibat Melakukan Kebohongan Ternyata Begini [Kolosse 3:9]

Adolf Hitler pernah mengatakan bahwa bohong/dusta yang terus menerus diucapkan, maka pada waktu yang lama akan dapat dipercayai oleh orang yang mendengarnya menjadi sebuah kebenaran. 

Metode itulah yang telah diterapkannya untuk meyakinkan orang Jerman, bahwa orang-orang Yahudi memang harus dimusnahkan dari muka bumi. Dan, itu menjadi salah satu tragedi terbesar dari sejarah dunia sebagai akibat dari kebohongan. 

a. Definisi dan sebab akibat kebohongan

Sesungguhnya, kebohongan bisa mengakibatkan kehancuran bagi diri sendiri, pada orang lain yang memiliki hubungan relasi/kerabat dengan kita. Bahkan kepada orang lain yang tidak kita kenal, dan tidak tidak ada sangkut pautnya dengan kita. 

Sebab kebohongan adalah salah satu kejahatan yang merusak hubungan dan kesetiaan. Sehingga dapat menghancurkan kepercayaan sahabat, rekan, atau keluarga yang selama ini telah dibangun dan diperjuangkan. 

Dan ketika kebohongan terbongkar, maka akibatnya sangat fatal. Yakni butuh bwaktu yang lama untuk memulihkannya. Serta butuh biaya yang sangat besar untuk menebus kepercayaan dan rasa sakit hati korban.

Uniknya lagi. Semakin lama kita berbohong atau menyimpan kebohongan, maka semakin rumit persoalan yang kita hadapi. Sebab bohong dapat beranak pinak. Artinya, kebohongan baru akan lahir untuk menutupi kebohongan yang lama. 

b. Alasan apapun tidak dibenarkan berbohong

Harus kita akui, terkadang berbohong  lebih mudah untuk mengamankan diri sendiri dibanding menyatakan kebenaran. Namun ingatlah, bahwa kebohongan tidak akan pernah menghasilkan sesuatu yang positif. Akan tetapi, justru membawa penderitaan, ketidakpercayaan, serta suasana hati tidak menjadi tenang.

Kalau demikian, mengapa manusia sering berbohong?. Jawabnya, seringkali untuk melindungi diri, menghindar dari persoalan, dan untuk meyakinkan orang lain dengan cara yang licik. 

Sekalipun kebohongan sudah merupakan tabiat manusia sejak dari kecil. Ada kalanya kita berbohong untuk menjaga perasaan orang lain. Misalnya mengatakan bahwa masakan sahabat atau pasangan kita enak, padahal sesungguhnya tidak. 

Namun sesungguhnya adalah lebih baik menyatakan kebenaran daripada bongan. Karena kalau berbohong, maka kita tidak akan memiliki ketenangan jiwa. Oleh sebab itu selalu berjuang menutupi kebongan itu selama mungkin. Bila perlu dengan kebohongan yang baru lagi. 

Kebohongan bisa saja dimulai dari hal yang sangat kecil dan sepele. Namun kebohongan apapun itu tentu tidak dapat ditolerir. Sebab dampaknya sama seperti yang telah dijelaskan pada paragraf sebelumnya.

c. Kolosse 3 ayat 9 melarang bohong

Bunyi firman Tuhan yang tertulis pada Kolosse 3:9 "Jangan lagi kamu saling mendustai, karena kamu telah menanggalkan manusia lama serta kelakuannya". Mirip dengan Titah ke-9 dam iman Kristen.

Secara khusus nas hari ini mengingatkan kita agar kita tidak saling mendustai dan saling membohongi. Sebab jika hal itu kita lakukan, berarti kita kembali pada cara hidup yang lama. Yang mana belum menerima Kristus Yesus sebagai juruselamat.

Oleh sebab itu, untuk mempertahankan status kita yang baru. Yakni sebagai orang yang telah dibenarkan dan diselamatkan dalam Kristus, marilah kita mengatakan apa yang benar sekalipun pahit. Sama seperti Yesus Kristus yang tidak pernah berdusta. 

Yesus tidak pernah berdusta. Karena perilaku seperti itu bukan hakekat-Nya. Melainkan kebenaran dan menginginkan kebenaran. Oleh karena itu agar orang percaya juga dikenal oleh karena kebenaran yang selalu nyata dari dirinya. Maka jauhkanlah sifat kebohongan, dusta, dan kepura-puraan yang bertujuan untuk cari muka, dan keuntungan orang lain. 

Tidak perlu khawatir akan dampak yang harus dihadapi karena menyampikan kejujuran. Karena kita telah menerima kasih karunia dari Allah untuk menghadapi segala situasi. Sisi lain daripada itu. Khawatirlah karena telah melakukan satu kebohongan. Karena hal itu dapat membuat kasih karunia yang kita peroleh menjadi hilang.

Jadi, jangan takut tentang apa yang akan dikatakan orang lain kepada kita. Melaikan teruslah menjalin relasi yang dibangun atas dasar kebenaran dan kejujuran. Jika kita tidak memiliki kebenaran, maka kita tidak akan memiliki persahabatan dan relasi yang baik. 

Maka selaku orang percaya, marilah kita senantiasa menyatakan kebenaran, dan berupaya berpegang teguh akan kebenaran tersebut. Siapakah kebenaran yang sesungguhnya?. Allah. Maka dari itu jangan pernah bohong. Melainkan harus jujur.

Jujur adalah salah satu ciri khas orang Kristen yang baik. Pondasi pertumbuhan iman. Dan, merupakan cara terbaik untuk menghindar dari bohong. Dengan demikian Saudara menjadi umat kekasih Allah sang Pemilik kebenaran dan kejujuran. Amin.

Posting Komentar untuk " Sebab Akibat Melakukan Kebohongan Ternyata Begini [Kolosse 3:9]"