Cara Mudah Menemukan Jalan Pertobatan Bagi Kristen [Ayub 33:26]
Karena tujuan doa kita adalah kepada Allah, maka hak Allah lah untuk menerima dan membalasnya. Allah memiliki berbagai alasan dalam merespons doa-doa manusia. Sama halnya, Ia juga memiliki berbagai cara untuk menyampaikan firman-Nya kepada manusia.
Semua itu dilakukan Allah agar manusia memperoleh kehidupan daripada-Nya. Hal seperti inilah yang dialami oleh Ayub. Saat ia merasa tidak bersalah, dan berusaha membela diri di hadapan Allah.
Sampai pada saatnya Elihu (teman karibnya) datang, dan menegaskan bahwa Allah tidak berlaku curang kepada Ayub. Allah menginginkan pertobatan melalui kesengsaraan manusia.
Sebab melalui proses pertobatan itulah manusia menyampaikan permohonan-permohonan kepada Allah di dalam doa. Maka pada saat itulah Allah berkenan menerimanya.
Orang yang bertobat dapat diartikan orang yang berbalik arah. Dalam perspektif iman Kristiani, Ia kembali kepada jalan yang telah dipersiapkan Allah.
Saat ia melakukannya, maka Allah menerimanya. Allah tidak memperhitungkan berapa lama ia meninggalkan-Nya. Akan tetapi, Ia selalu menanti dan menuntut kita kembali ke jalan-Nya. Dan pada saat kita kembali, Ia tidak akan menolak kita. Bahkan, Ia akan berlari menyambut, menghampiri, dan memeluk kita.
Inilah yang Tuhan Yesus sampaikan melalui perumpamaan tentang anak yang hilang (Lukas 15:11-32). Allah memandang wajah kita dengan bersorak-sorai karena kita kembali kepadanya. Dan, Ia merayakan kemenangan akan hal itu. Kemenangan di pihak kita, terlebih lagi kemenangan di pihak Allah.
Lalu, apa yang patut dikenakan-Nya kepada manusia yang bertobat pasti akan dikenakan-Nya kembali. Mengenai hal ini pula lah yang Tuhan Yesus sampaikan dalam perumpamaan anak yang hilang.
Seorang bapak mengenakan jubah terbaik, cincin, dan sepatu pada anaknya yang kembali. Tidak hanya itu saja, ia juga menyembelih anak lembu tambun. Semua apa yang dianggap benar dan layak untuk dipakai anak yang kembali itu diberikan oleh bapanya.
Apa mula dari semua pemberian Tuhan itu?. Jawabnya adalah berdoa kepada Tuhan. Lalu, apa mula dari doa kepada Tuhan?. Jawabnya, adanya niat untuk bertobat. Dan, apa mula dari niat pertobatan?. Maka jawabnya adalah kesadaran dan kemauan.
Maka dari itu, melalui ayat renungan hari ini, kita diingatkan untuk mengoreksi kesadaran dan kemauan. Memeriksa diri kita masing-masing dengan jujur. Bukan malah memeriksa dan menghakimi orang lain.
Jika kita terlalu lihai dan berprestasi dalam memeriksa kesalahan orang lain daripada diri kita sendiri, itu sama seperti yang dikatakan Tuhan Yesus, “Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui?” (Matius 7:3).
Alih-alih mengawasi dan memantau pelanggaran orang lain, hendaklah kita terlebih dahulu berdoa kepada Tuhan untuk memohon kepadaNya agar Ia mengembalikan kebenaran kepada kita.
Lampiran: Nas renungan yang terambil dari kitab Ayub 33:26;
“Ia berdoa kepada Allah, dan Allah berkenan menerimanya; ia akan memandang wajah-Nya dengan bersorak-sorai, dan Allah mengembalikan kebenaran kepada manusia.” Amin.
Posting Komentar untuk " Cara Mudah Menemukan Jalan Pertobatan Bagi Kristen [Ayub 33:26]"