Cara Tuhan Allah Menguduskan Umat Percaya Begini [Mazmur 99:5]

Nas renungan hari ini diambil dari kitab Mazmur 99 pasal 5;  "Tinggikanlah Tuhan, Allah kita, dan sujudlah menyembah kepada tumpuan kaki-Nya! Kuduslah Ia!"

Secara garis besar Mazmur 99:5 ini adalah mazmur yang mengagungkan Tuhan, Raja yang Mahabesar di Sion, dan Raja yang Mahakudus. Dan Pemazmur ingin mengundang umat Israel dan para pendoa saat ini untuk mengakui kekudusan TUHAN itu. 

Mengakui kekudusan Tuhan dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu:

1. Datang sujud menyembah-Nya, 
2. hidup menurut firman dan perintah-perintahNya 

Mengapa haru demikian?. Karena Tuhan telah lebih dahulu menyatakan kekudusan-Nya dengan menegakkan kebenaran dan melakukan hukum serta kebenaran. 

Hanya melalui hidup, puji-pujian kepada Allah itu menjadi sempurna dan tidak menjadi selesai dengan berakhirnya ibadah. 

a. Kekudusan Tuhan ditunjukkan dalam Yesus Kristus

Kristus sendiri telah menunjukkan jalan kepada kita untuk mengakui kekudusan Tuhan. Supaya kita dapat mempermuliakan Tuhan. Yaitu tertulis dalam Injil Yohanes 17:4, "Bapa, Aku telah mempermuliakan Engkau di bumi dengan jalan menyelesaikan pekerjaan yang Engkau berikan kepada-Ku untuk melakukannya." 

Doa kita pada tempat pertama hendaknya dijiwai oleh kerinduan dan harapan agar nama Tuhan dimuliakan. Kita memohon agar Tuhan menyatakan diri sebagai TUHAN dan diakui sebagai Yang Kudus. 

Kita juga memohon supaya kekuasaan-Nya diakui dan kerajaan-Nya menjadi nyata di dunia. Dengan memohon agar kerajaan-Nya datang ke dalam dunia adalah juga kita mengakui Tuhan sebagai yang kudus. 

Hingga saat ini, Tuhan tidak berhenti menyatakan kekudusan-Nya melalui orang-orang pilihan-Nya. Kalau dahulu kala Dia berbicara kepada bangsa Israel melalui tiang awan. Tapi sekarang Dia berbicara kepada kita melalui Yesus Kristus, Yang Kudus dari Tuhan. 

Kita sebagai orang Kristen menerima jauh lebih banyak, sebab Hukum Taurat diberikan oleh Musa, tetapi lebih dari itu, kasih karunia dan kebenaran datang dari Yesus Kristus. 

Dalam Kristus, Tuhan menyatakan kekudusan-Nya dan pada malam Ia disalibkan, Ia meminta kepada Bapa agar TUHAN menguduskan manusia dari dosa-dosa dalam kebenaran Tuhan. 

Dengan kita hidup seperti Kristus, kita mengakui bahwa TUHAN itu kudus. Kekuatan Roh-Nya yang kudus memberikan kekuatan bagi kita melakukan kehendak-Nya.

b. Refleksi tentang hidup kudus 

Kalau Kita kembali lagi pada nas diatas, ada beberapa kata kunci yang dapat Kita ambil sebagai bahan perenungan antara lain: Tinggi, Sujud, Tumpuan, Kaki dan Kudus.

Saya mencoba merekayasa 5 kata ini sebagai bahan refleksi menjadi: "Setinggi apapun posisi (status sosial) kita ditengah-tengah masyarakat, kita tetap wajib sujud sampai ke lantai menyembah Tuhan Allah yang kudus. Sebagai bukti bahwa kita telah mendapat keselamatan dalam Yesus Kritus".

Menjadi pertanyaan sekarang adalah:

1. Siapakah yang Anda tinggikan selama ini dalam hidup Anda?. Manusia, harta, jabatan atau Tuhan?.
2. Seberapa sering Anda sujud (berdoa) kepada Tuhan, dan motivasinya apa?.
3. Apakah puji-pujian dan ibadah yang Anda lakukan sungguh-sungguh untuk memuliakan Tuhan, atau hanya sebagai rutinitas?.

Lokasi:

Berbagi :