Tempat Perlindungan Dan Mencurahkan Isi Hati Yang Tepat Ternyata Ini [Mazmur 62:6-13]

Nats ini adalah sebuah kesaksian dari orang yang telah merasakan dan bahkan menikmati hidup bersama dengan Tuhan.

Ada beberapa kalimat pernyataan mengenai perbuatan Allah di dalam hidup orang tersebut (Pemazmur), antara lain:

Hanya pada Allah jiwanya menjadi tenang;
Bagi Allah ada harapan;
Allah adalah keselamatan yang memberi perlindungan;
Allah adalah tempat mencurahkan isi hati;
Allah adalah Maha Kuasa, dan akan membalas dengan adil. Kemudian ada hal-hal yang tidak disukai Allah:

Neraca yang tidak adil;
Memeras dan merampas.

Saudara yang dikasihi Tuhan, kesaksian ini adalah pedoman bagi kita untuk kemudian dapat bersaksi tentang pengalaman kita hidup bersama dengan Tuhan. Kesaksian kita bisa saja berbeda dengan kesaksia orang lain, termasuk pemazmur ini, tergantung pada pengalaman kita di dalam Tuhan.

Akan tetapi secara umum, kita dapat melihat bahwa apa yang disaksikan kepada kita melalui nats ini. Adalah gambaran yang umum juga dirasakan oleh banyak orang percaya tentang Tuhan.

Hanya pada Allah saja jiwa menjadi tenang. Kalimat ini mengunci bahwa tidak ada lain dari Allah yang dapat membuat hati dan jiwa kita menjadi tenang. Dunia dengan segala yang ada padanya tidak akan memberikan ketenangan. Sebab di dalam dunia tidak ada kepastian.

Oleh sebab itu hanya pada Allah saja ada ketenangan. Pula hanya pada Tuhan ada pengharapan. Kalimat-kalimat ini memberikan penguatan iman pada kita. Sebab iman membuat kita memiliki pengharapan dalam hidup.

Di tengah ketidakpastian dunia, ternyata ada Allah tempat kita menaruh pengharapan. Allah adalah keselamatan. Allah adalah tumpuan hidup. Sebab hanya di dalam Allah, jiwa kita mejadi tenang, pengharapan akan hari esok terlihat pasti, dan keselamatan terang benderang dan nyata.

Selanjutnya dalam renungan ini dikatakan pula, bahwa Allah adalah tempat mencurahkan isi hati. Tentu sebagai manusia kita memang perlu sandaran hidup, dan juga tempat melampiaskan dan mencurahkan isi hati.

Hal ini berkaitan dengan kepercayaan. Tentu kita akan mencurahkan isi hati bagi orang yang kita percayai. Siapa dia?. Mungkinkah ada manusia yang bisa dipercayai 100%?. Apakah mungkin manusia itu ada yang tidak berubah?.

Tentu sebagai manusia yang berdosa sulit memastikan itu. Akan tetapi Allah pasti setia dan tempat terpercaya untuk mencurahkan apa yang ada di dalam hati kita.

Lebih jauh lagi sebelum kita menyampaikannya isi hati, Dia sudah tahu koq. Maka, dikatakanlah bahwa Allah adalah Yang Maha Kuasa dan Adil. Bagi Dialah kita meletakkan kehidupan ini.

Allah tidak senang dengan perbuatan yang curang dan ketidak adilan. Sementara dunia sangat identik dengan semua itu. Maka janganlah kita ikut pada apa yang ditawarkan dunia ini, namun ikutlah dengan Tuhan. Sebab Tuhanlah perlindungan kita.